Entri Populer

Kamis, 21 Juli 2011

ASMA BRONKHIAL dan pengaruhnya terhadap kehamilan


1.      Pengertian
Asma adalah penyakit pernapasan obstruktif yang ditandai inflamasi saluran napas dan spasme akut otot polos brokhiolus. Kondisi ini menyebabkan produksi mukus yng berlebihan dan menumpuk, penyumbatan aliran udara, dan penurunan ventilasi alveolus.
2.      Patofisiologis
Patofisiologis asma tampaknya melibatkan hiper – responsivitas pada jalan napas setelah terpajan satu atau lebih rangsangan iritan. Stimulan yang diketahui memicu reaksi asmatik antara lain infeksi virus; respon alergik terhadap debu, serbuk sari, tungau, atau bulu binatang.
Mediator inflamasi utama pada reaksi asmatik adalah eosinofil, salah satu jenis sel darah putih. Eosinofil terkonsentrasi di satu area dan melepaskan zat kimia yang menstimulasi degranulasi sel – mast. Eosinofil juga menarik jenis sel darah putih lainnya, termasuk basofil dan neutrofil; menstimulasi produksi mukus; dan meningkatkan pembengkakan serta edema jaringan. Respons inflamasi terjadi diawali oleh stimulus, tetapi mungkin memerlukan waktu paling lama 12 jam untuk memperlihatkan gejala.
3.      Gambaran klinis
Penderita asma biasanya mengalami gejala:
a.       Dispnea
b.      Batuk terutama dimalam hari
c.       Pernapasan yang dangkal dan cepat
d.      Mengi, yang dapat terdengar pada auskultasi paru. Biasanya mengi terdengar hanya saat ekspirasi, kecuali kondisi pasien parah.

FAAL MENSTRUASI & HORMON

A.    A. Pengertian Menstruasi
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi.
Menstruasi pertama (menarke) pada remaja putri sering terjadi pada usia 11 tahun. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada rentang usia 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.

B.     Siklus menstruasi

Siklus menstruasi adalah suatu daur kejadian yang terjadi pada ovarium yang menghasilkan perubahan tidak hanya pada uterus tetapi juga pada tubuh wanita secara keseluruhan.
Tujuan siklus ini adalah untuk melepaskan ovum dalam persiapan fertilisasi pada kira-kira jarak 4 minggu dan untuk mempersiapkan uterus dan seluruh tubuh wanita untuk menerima dan mengembangkan hasil fertilisasi.
Siklus ini diatur terutama oleh glandula pituitaria anterior, tetapi factor-faktor yang menyebabkan glandula tersebut mengadakan stimulasi (rangsangan) gonad pada saat pubertas belum seluruhnya dipahami.
Telah diketahui bahwa :
1.      Terdapat pengendalian neurohormonal pada glandula pituitary anterior oleh hipotalamus dan siklus menstruasi tersebut dipengaruhi oleh factor emosional, misalnya perubahan pekerjaan, berpindah dari tempat yang berbeda, kematian orang yang dicintai,dsb.
2.      Bila glandula pituitaria mengatur sekresi estrogen dan progesterone, maka glandula pituitaria anterior itu sendiri diatur oleh kedua sekresi tersebut. Rupanya terdapat suatu keseimbangan yang rumit dan tidak saling tergantung antar keduanya.
 
C.    Fase-fase menstruasi

Lamanya siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari dan dibagi menjadi 4 fase
1.      Fase Regenerasi
Selama beberapa hari pertama fase ini, endometrium uterum mengelupas sampai lamina basalis, dan mula-mula kenaikan kadar estrogen menghambat hormone pemacu folikel (FSH). Glandula pituitaria anterior kemudian melepaskan hormon pemacu folikel (FSH) yang menyebabkan beberapa folikel de graaf terisi cairan dan bertambah besar ukurannya. Hal ini meyebabkan kenaikan kadar estrogen yang beredr dalam aliran darah. Perubahan dalam keseimbangan hormone ini menyebabkan tumbuhnya endometrium baru pada uterus. Pada kejadian normal, semua folikel, kecuali 1 tidak bisa matur dan mengalami degenerasi. Folikel yang mampu bertahan hidup mencapai diameter 1,5-2 cm dan akan muncul pada permukaan ovarium. Apabila lamanya siklus menstruasi wanita lebih pedek dari 28 hari, maka yang berfariasi adalah fase regenerasinya.

2.      Fase ovulasi
Pada waktunya ketika folikel de graaf pecah sebagai akibat kenaikan ukurannya, walaupun pecahnya tersebut lebih menyerupai kebocoran cairan secara perlahan dan bukan merupakan pengempisan yang mendadak. Relaksin membantu pemecahan dengan cara melunakan membran folikel. Dengan kenaikan kadar estrogen, LH dilepaskan dari glandula pituitaria anterior yang menyebabkan lonjakan kenaikan baik FSH maupun LH pada perengahan siklus menstruasi. Dengan pecahnya folikel ovum akan dilepaskan (ovulasi) dan keadaan estrogen turun.

3.      Fase Sekretoris
Folikel yang telah pecah, sekarang dikenal sebagai korpus luteum, dirangsang oleh LH dari glandula pituitaria anterior (FSH ditarik dari peredaran secara bersamaan). Sekrang korpus luteum mulai membesar dan menghasikan progesteron dengan jumlah yang mekin meningkat. Perubahan keseimbangan hormon lebih lanjut ini merangsang utrus guna menyiapkan dinding dalamnya untuk dapat menerima ovum yang telah mengalami fertilisasi, dan uterus mengalami pertumbuhan sekretoris sebagai berikut :
a)      Endometrium menjadi lebih tebal dan lebih berongga kecil (spongiosa)
b)      Vaskularisasinya meningkat
c)      Terdapat peningkatan aktifitas kelenjar-kelenjar sekretoris
d)     Terjadi deposisi garam mineral dan glukosa

4.      Fase Menstruasi
Apabila ovum tidak mengalami fertilisasi, maka ovum tersebut akan mati dalam waktu 24 jam, dan glandula pituitary anterior akan mengadakan penarikan hormon luteinisasi (LH) setelah 14 – 15 hari. Persiapan untuk kehamilan berhenti dan endometrium dilepaskan bersama darah menstruasi, pembuluh – pembuluh darah menyempit karena adanya jaringan endometrium yang mengalami kongesti (pembengkakan). Darah akan hilang dari pembuluh – pembuluh kapiler yang menyebabkan nekrosis dan kemudian dilepaskan dari endometrium. Karena LH ditarik, maka glandula pituitaria anterior sekali lagi mempersiapkan kehamilan dengan melepaskan FSH dan memulai fase regenerasi (pemulihan) baru. Hari pertama siklus menstruasi merupakan hari pertama perdaraha endometr 

D.    Hormon – hormone yang berpengaruh pada menstruasi
1.      Estrogen
Sekresi estrogen dikendalikan oleh hormone pemacu folikel (follicle stimulating hormone, FSH) dan hormon luteinisasi (luteinizing hormone, LH) dari glandula pituitary anterior. Glandula pituitaria anterior dibawah pengendalian langsung hipotalamus dan dengan demikian dipengaruhi oleh stimulus (rangsang) psikis maupun fisik.
Hormon estrogen utama yang dihasilkan adalah estradiol dengan estron dan estriol berada dalam jumlah kecil. Estrogen dihasilkan oleh sel-sel theca dan sel-sel granulose folikel de graaf dan oleh corpus luteum selama 12 minggu pertama kehamilan, kemudian dihasilkan oleh plasenta. Estron dihasilkan oleh gladula adrenalis dan merupakan jenis estrogen utama yang ditemukan pada wanita menapouse.
Pada masa pubertas estrogen menyebabkan perkembangan sifat-sifat kelamin sekunder pada wanita, yaitu bahwa estrogen tersebut :
1.         Meningkatkan panjangnya tulang panjang dan menutup epifisisnya
2.         Mengembangkan jaringan kelenjar pada payudara
3.         Meningkatkan penyimpanan lemak subkutan yang menyebabkan lekuk-lekuk bentuk badan pada wanita
4.         Menyebabkan struktur genital eksterna menjadi keadaan dewasa Setelah pubertas
5.         Memacu pertumbuhan endometrium dan meningkatkan vaskularisasinya
6.         Meningkatkan regenerasi endometrium setelah menstruasi
7.         Meningkatkan mucus cervix dan mengurangi viskositasnya pada saat ovulasi
8.         Menyebabkan proliferasi epitel vagina dan menjamin bahwa sel-sel terisi oleh glikogen
Estrogen alami dari ovarium dan glandula adrenalis menurunkan kadar kolesterol dan insidens penyakit jantung koroner pada wanita, sedangkan estrogen sintetik meningkatkan kadar fibrin dan dengan demikian meningkatkan kemampuan pembekuan darah dan menyebabkan predisposisi untuk timbulnya penyakit tromboemboli maupun penyakit jantung koroner. Estrogen juga bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah.

2.      Progesterone
Progesterone dihasilkan pada pertengahan kedua siklus menstruasi, yaitu disekresi oleh corpus luteum. Progesterone juga bisa diproduksi dalam jumlah kecil oleh sel-sel granulose corpus luteum, yang juga memproduksi sejumlah kecil estrogen.Fungsi utama progesterone adalah pada jaringan-jaringan yang telah dapat menerima estrogen.
Pada pertengahan kedua menstruasi, fase sekresi:
a.       Kelenjar endometrium menjadi berkelok-kelok dan mensekresi lebih banyak mucus dan cairan yang kaya akan glikogen.
b.      Air ditahan dalam endometrium dan stromanya menjadi “water logged” (tergenang air).

Progesterone:
·         Menyebabkan mucus cervix lebih lengket sebelum dan sesudah menstruasi.
·         Bekerja pada serabut-serabut otot tuba falopii, dengan meningkatkan tomus otot.
·         Menurunkan frekuensi kontaraksi peristaltic, yang menyebabkan epitel vagina mengelupas dan menurunkan kandungan glikogen pada sel epitel.
·         Meningkatkan vaskularisasi payudara dan menyebabkan proliferasi jaringan payudara.
·         Meningkatkan retensi air dan natrium dalam jaringan tubuh.
Pertumbuhan folikel de graaf dirangsang oleh FSH dan sejumlah kecil LH(estradiol). Mula – mula kenaikan estradiol menghambat FSH. Kemudian pada pertengahan siklus terjadi gelombang ( lonjakan ) sekresi FSH dan LH yang mendadak.
Sekresi glandula anterior

3.      Hormon pemacu folikel (FSH) mematangkan folikel de graaf
4.      Hormone luteinisasi (LH) memelihara corpus luteum
5.      Prolaktin memulai persiapan awal payudara untuk fungsi laktasi

Sekresi ovarium:
·         Estrogen penting dalam perkembangan sifat-sifat wanita
·         Estrogen menghasilkan pemulihan endometrium
·         Progesterone penting karena hormone ini memacu persiapan fisiologis yang diperlukan untuk kehamilan
·         Relaksin mematangkan folikel dan memungkinkan pecahnya folikel.

Aktivitas Hormonal Selama Siklus Menstruasi

Pada hari ke 1:
Dengan mengambil hari ke 1 siklus menstruasi dari 28 hari sebagai mulainya pendarahan menstruasi, kadar estrogen di dalam system peredaran darah wanita rendah, tetapi perangsangan hormone pemacu folikel (FSH) maksimal. Fungsi FSH adalah memperkembangkan folikel de graaf dengan meningkatkan cairan folikel dan sel-sel granulose, dan dengan demikian meningkatkan kenaikan sekresi estrogen.

Pada hari ke 5:
Apabila pengelupasan endometrium telah sempurna, kadar estrogen meningkat dan mulai menghasilkan pertumbuhan baru dan proliferasi endometrium. Sel-sel theca interna mengahsilkan estrogen pada waktu ini, dan di samping menumbuhkan endometrium, sel-sel stroma meningkatkan dan arteriola spiralis bertambah panjang.

Setelah hari ke 8:
Perkembangan folikel de graaf tidak lagi bergantung pada sekresi FSH hipofisis, dan kadar hormon ini mulai menurun. Folikel de graaf terus mengahasilkan estrogennya sendiri dari sel-sel theca dan kadar estrogen ini terus meningkat. Karena peningkatan hormone ini, maka akan terjadi retensi sejumlah cairan dan natrium di jaringan tubuh, terutama dalam endometrium. Pada titik yang belum diketahui, pada skala kenaikan hormone ini, FSH dihambat dan dilepaskan. Sekarang LH mempengaruhi tahap akhir pematangan folikel de graaf. Relaksin mengubah dinding folikel dan memungkinkan ovum keluar dari folikel. Jadi ovulasi terjadi pada hari ke 14 siklus 28 hari, tetapi waktunya bervariasi sesuai dengan panjangnya siklus menstruasi untuk setiap orang.
Efek kenaikan sekresi estrogen sekarang adalah pengaruhnya pada mucus serviks. Kelenjar serviks lebih banyak mensekresi mucus dan mucus ini lebih encer. Karena waktu ini merupakan waktu optimum untuk fertilisasi, maka spermatozoa dibantu dalam perjalanannya ke dalam traktus genetalia wanita oleh cairan serviks ini.
LH bekerja dalam hubungan dengan FSH untuk mempengaruhi ovulasi maka hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa LH tidak dapat berfungsu kecuali kalau FSH telah mendahuluinya.
Fase-fase pasca ovulasi selalu selama 14 hari, karena LH hanya berperan untuk masa itu. Setelah ovulasi, terjadi penurunan kadar estrogen dan pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini menyebabkan perdarahan endometrium ringan(spotting)- suatu perdarahan karena penurunan estrogen. Walaupun demikian, sel-sel granulose terus mensekresi estrogen. Korpus luteum mulai mengalami hipertrofi dan mensekresi progesterone dan relaksin yang makin meningkat. Pada waktu ovulasi karena lonjakan gelombang progesterone, terjadi sedikit peningkatan suhu tubuh.
Pada endometrium, terdapat peningkatan retensi natrium dan air, lebih tinggi daripada yang disebabkan oleh estrogen pada fase siklus pertama. Kelenjar sekretori menjadi lebih aktif dan pembuluh darah, yang dipengaruhi oleh relaksin, mampu membawa peningkatan suplai darah yang ada. Glukosa menurun dan terdapat pertumbuhan endometrium yang berlanjut, juga karena pengaruh relaksin.
Prolaktin ditemukan di dalam urine wanita selama fase ini dan dipercaya bahwa LH tidak dapat memenuhi fungsinya kecuali terdapat prolaktin. Hormone ini juga merangsang perkembangan jaringan payudara dan aktivitas sekretorisnya.

Pada hari ke -25 – 26:
Korpus luteum mulai mengalami degenerasi(kecuali bila ovum telah mengalami fertilisasi), karena galndula pituitary mengadakan penarikan LH. Akibatnya, kadar estrogen dan progesterone keduanya akan turun, dan persiapan uterus untuk menerima ovum yang telah dibuahi akan berhenti.




Pada hari ke- 28:
Endometrium yang mengalami regenerasi dan endometrium sekretorius dilepaskan, tetapi karena LH mengalami kenaikan, maka tubular mempersiapkan uterus untuk kehamilan lagi dengan dilepaskannya FSH.
Siklus ini akan terus berlangsung selama 35 tahun atau lebih apabila menarche terjadi rata-rata pada umur 12 tahun. Lebih dari 400 ovum akan dihasilkan. Siklus ini berhenti selama kehamilan karena pengaruh hormonal lebih lanjut ikut berperan dalam daur menstruasi, dan ovulasi dapat ditekan apabila dipergunakan metode kontrasepsi hormonal.

E.     Sindrom Siklus

Perubahan pada keseimbangan hormone yang terjadi selama siklus menstruasi tidak dapat dihindari menyebabkan perubahan seluruh tubuh. Tanda dan gejala awal kehamilan sedikit banyak dapat dialami selama pertengahan kedua daur menstruasi, tetapi untuk kebanyakan wanita tanda dan gejala tersebut hanya merupakan sesuatu yang harus dialami dan jarang memerlukan nasihat medis, walaupun kadang-kadang nasihat ini perlu.
Gejala-gejala yang paling sering dialami ialah:
·         Pembesaran dan rasa sakit pada payudara dan papilla mamae
·         Adanya cairan pada payudara
·         Gangguan pencernaan, misal: tidak enak di perut, sakit uluhati, konstipasi
·         Peningkatan frekuensi berkemih
·         Peningkatan jumlah rabas vagina
·         Peningkatan aktivitas kulit
·         Bertambahnya berat badan

F.     Gangguan Menstruasi

Banyak perempuan yang mengalami nyeri sebelum menstruasi atau haid. Ada yang pusing, mual, pegal-pegal, sakit perut, bahkan ada yang sampai pingsan. Sakit perut yang dirasakan sebenarnya disebabkan oleh kontraksi rahim untuk mengeluarkan endometrium yang juga dipengaruhi oleh hormon prostaglandin. Kita juga merasa tidak enak karena hormon estrogen dan progesteron mengalami kekacauan keseimbangan menjelang menstruasi. Jika sakitnya masih bisa ditahan, itu masih bisa disebut normal. Namun jika sampai pingsan atau sakit yang luar biasa, hingga sampai mengganggu aktivitas kita, itu patut dicurigai dan harus segera periksa ke dokter.
Berikut ini ada beberapa kasus gangguan menstruasi:
a. hipermenorhoe atau menstruasi berlebihan
b. amenorhoe atau tidak bisa haid
c. dismenorhoe atau nyeri haid
d. Polimenoragi adalah siklus haid lebih pendek dari biasa
e. Oligomenore adalah siklus haid lebih panjang dari biasa.
Pada kebanyakan kasus, kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilisasi cukup baik.

a.  Hipermenorhoe (Menstruasi berlebihan)
Hipermenorhoe atau menoragi adalah kondisi menstruasi yang berlebihan yakni perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 8 hari).
Umumnya jumlah darah menstruasi yang normal adalah sekitar 30 CC per hari, dan lama haid 4-6 hari. Jika darah menstruasi seseorang mencapai 80cc, itu sudah abnormal. Dalam istilah kedokteran disebut hipermenorea atau menstruasi berlebihan..
Menstruasi berlebihan dibagi menjadi dua kategori :
  • Pertama, jika lama menstruasinya normal, tapi jumlah darah yang dikeluarkan sangat banyak.
  • Kedua, meskipun jumlah darah yang dikeluarkan sama seperti menstruasi normal, tetapi waktunya lebih panjang.

Penyebab menstruasi yang berlebihan:
Ada beberapa penyebab dari menstruasi yang berlebihan. Antara lain adalah kelebihan estrogen. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Salah satunya adalah pemaparan estrogen berlebihan dalam waktu lama. Akibatnya endometrium (selaput lendir rahim) menebal. Akibatnya ketika tiba waktu haid, endometrium yang luruh juga berlebihan. Tandanya jumlah haid yang keluar pun semakin banyak. Kondisi seperti ini dicetuskan oleh banyak hal. Salah satunya pemakaian obat KB golongan estrogen tanpa kombinasi dengan progesteron. Penyebab lain adalah keberadaan tumor pada dinding rongga rahim. Tumor tersebut bisa tumbuh menempel di dinding rahim dalam, atau di luar rahim. Pada hipermenorea yang disebabkan oleh tumor biasanya disertai nyeri saat haid.
Namun demikian, jangan langsung khawatir jika anda mengalami menstruasi berlebihan. Yang terpenting adalah menemukan penyebab menstruasi yang berlebihan tersebut. Untuk mengetahui penyebab yang pasti, harus diketahui pola menstruasi sejak awal, usia dan adanya rasa nyeri yang menyertai atau tidak. Dari hal tersebut bisa diperkirakan kelainan apa yang dialami. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan lebih teliti, misalnya dengan menggunakan Ultra Sonografi.

b.  Amenorhoe (tidak menstruasi)
Amenorhoe adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Amenorhoe ada 2 macam, yaitu :
  • Amenorhoe primer, adalah tidak terjadinya haid sampai dengan usia 17 tahun, karena faktor genetik, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Perkembangan seksual sekuder, contohnya : payudara berkembang, tumbuh rambut pada alat kelamin.
  • Amenorhoe sekunder, adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus mentruasi.
Amenorhoe bersifat normal secara fisiologis, jika terjadi pada wanita sebelum masa pubertas, masa kehamilan, dan pada masa menopause. Selain itu, amenorhoe merupakan keadaan tidak normal dari sistem reproduksi.

Penyebab amenorhoe/tidak haid,  antara lain :
  • Gangguan hormonal
  • Stress lingkungan
  • Diet dan olahraga yang berlebihan
  • Gaya hidup
  • Kelainan genetik dalam keluarga
Untuk menentukan pengobatan, harus diketahui secara jelas, apa penyebabnya, melalui pemeriksaan medis, terutama jika diduga adanya kelainan hormonal dan genetik dalam keluarga.

Solusi herbal:
Gangguan amenorhoe yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat mengatasi dengan membangun kesadaran bahwa alkohol dan rokok lebih banyak menimbulkan masalah kesehatan dan menumpuknya racun yang ada di dalam tubuh sehingga mudah mendatangkan penyakit. Lingkungan pergaulan yang kurang baik  sebaiknya dihindari. Meski begitu untuk mengurangi racun yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh ada solusi herbal yang bisa membantu menetralisir racun :
#Resep I
Bahan
50gr Teh hijau, 5gr daun pegagan kering, 5gr daun dewa kering, 5gr adas
Cara membuat:
Semua bahan dicampur dan ditumbuk kasar lalu disangrai dan disimpan di wadah yang kering. Setiap pagi dan sore hari bisa dikonsumsi secara teratur. Cara menikmatinya dengan menyeduh ramuan 1 sendok teh dengan air mendidih. Tambahkan madu bila ingin menikmatinya.

c.  Dismenorhoe/nyeri haid
Banyak wanita yang mengalami nyeri pada saat haid (dismenorhoe). Sifat dan derajat nyeri ini bervariasi, mulai dari ringan sampai berat. Tak jarang pula rasa nyeri ini disertai rasa mual, badan pegal-pegal, bahkan ada yang sampai pingsan.
Setiap wanita yang memasuki usia remaja sesuai dengan  kodratnya akan mengalami menstruasi tiap bulan. Bila ada wanita yang tidak bisa menstruasi termasuk ”kelainan” atau mungkin menderita penyakit tertentu. Ada juga beberapa wanita yang tidak normal siklus haidnya misal menstruasi 3 atau 4 bulan sekali atau bahkan susah diduga kapan menstruasinya. Bila seperti ini ada kemungkinan akan memasuki masa  menopause bagi yang sudah berumur 45 tahun ke atas. Bagi yang masih usia muda mungkin karena ada suatu kalainan.

Penyebab nyeri haid:
Nyeri haid disebabkan oleh terjadinya konstraksi rahim atau iskemia otot rahim, lepasnya dinding rahim akibat peningkatan prostaglandin. Selain itu bisa juga nyeri haid karena faktor hormonal, psikis atau kecemasan berlebihan. Maka tidak heran apabila emosi wanita sering susah ditebak. Kadang kala begitu tegar menghadapi berbagai masalah dan cobaan namun kali lain begitu rapuh menghadapi masalah yang sepele saja.
Nyeri haid primer  adalah perasaan sakit dibagian perut bawah yang terjadi karena ketidak seimbangan hormon, tanpa kelainan organ dalam pelvis. Nyeri primer akan dialami oleh sebagian besar wanita normal. Menurut Dr.Boy di Indonesia kejadian seperti ini dialami oleh 54,89 persen wanita usia produktif, yakni 3 s/d 6 tahun setelah haid pertama
Nyeri haid sekunder ditandai dengan adanya kelainan organ dalam pelvis. Hal seperti ini harus dilakukan pemeriksaan yang serius. Mungkin ada kista, mioma atau tumor di rahim.
Nyeri haid atau dismenorrhoe adalah nyeri kejang otot (spasmodik) diperut bagian bawah dan menyebar kesisi dalam paha atau bagian bawah pinggang yang terjadi menjelang haid atau selama haid akibat kontraksi otot rahim.
Nyeri haid diduga terkait dengan produksi hormon progesteron yang meningkat.  Hormon progesteron dihasilkan oleh jaringan ikat kelenjar indung telur (corpus luteum) setelah melepaskan sel telur matang setiap bulan. Hormon tersebut memperbesar ketegangan mulut rahim hingga lubang mulut rahim menjadi sempit, akibatnya otot-otot rahim lebih kuat berkontraksi untuk dapat mengeluarkan darah haid melalui mulut rahim yang sempit. Kontraksi otot rahim yang menyebabkan kejang otot yang dirasakan sebagai nyeri. Keluhan nyeri haid berkurang atau malahan hilang setelah kehamilan atau melahirkan anak pertama. Hal ini karena regangan pada waktu rahim membesar dalam kehamilan membuat ujung-ujung syaraf dirongga panggul dan sekitar rahim menjadi rusak.

Keluhan nyeri:
Keluhan nyeri haid bisa ringan sampai berat dan berubah keluhan keseluruh tubuh, antara lain:
-          Muntah dan mual
-          Rasa capek/letih
-          Sakit daerah bawah pinggang
-          Perasaan cemas dan tegang
-          Pusing kepala dan bingung
-          Diare
Keluhan-keluhan tersebut diatas bisa bertambah berat apabila ditambah dengan stress dan pengaruh kejiwaan. Biasanya rasa sakit berkurang  setelah darah haid keluar.

d.  Polimenoragi adalah siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari) dan perdarahannya lebih banyak dari biasa.

e. Oligomenore adalah siklus haid lebih panjang dari biasa (lebih dari 35 hari). Pada       kebanyakan kasus, kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilisasi cukup baik.


Solusi herbal:
Secara umum gangguan menstruasi bisa menggunakan herbal yang berkhasiat mengurangi rasa sakit dan mengurangi aroma yang tidak sedap.
Kadang kala ada beberapa gadis yang secara garis keturunan mengalami nyeri haid yang berlebihan dan saat sudah menikah akan hilang dengan sendirinya. Namun bagi yang tidak menstruasi karena hamil perlu hati-hati jangan sembarangan menggunakan herbal yang bisa mempengaruhi kehamilan atau cacat bayi. Berikut ini contoh resepnya:
#Resep I
Bahan:
50gr kunyit, 15gr sirih, 15gr asem kandis, 20gr gula aren
Cara membuat:
Cuci bersih kunyit dan sirih, lalu potong-potong dan tumbuk halus campur dengan air 1 liter dan asem kandis serta gula aren lalu disaring. Air hasil saringan direbus hingga mendidih dan dinginkan, bila mau minum bisa ditambahkan sedikit madu serta jeruk nipis.
#Resep II
100gr Teh hijau, 15gr Daun sidaguri kering, 15gr Adas kering
Cara membuat:
Semua bahan yang sudah kering dicampur dan dihancurkan kasar lalu sangrai agar tahan lama. Nikmati teh campur herbal tersebut pagi dan sore hari dengan  menambahkan air mendidih.

Ketidakseimbangan ekosistem vagina dapat disebabkan oleh banyak faktor misalnya kontrasepsi oral, penyakit diabetes melitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching), dan gangguan hormon pada saat pubertas, kehamilan, maupun menopause.
Infeksi yang sering terjadi pada vagina adalah keputihan, yaitu gejala penyakit yang ditandai dengan keluarnya cairan dari organ reproduksi dan bukan berupa darah. Hal penting yang harus diketahui adalah menjaga keseimbangan ekosistem vagina agar tidak terjadi infeksi. Cara yang paling mudah yaitu dengan menjaga kebersihan vagina, tapi dengan tetap mempertahankan derajat keasamannya (pH) sehingga pertumbuhan Lactobacillus dapat meningkat dan perkembangbiakan organisme patogen menjadi terhambat.
Dalam sebuah uji klinis, diungkapkan bahwa ekstrak susu terbukti bermanfaat menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Susu mengandung zat aktif yang diekstrak menjadi asam laktat dan laktoserum yang secara klinis terbukti dapat mengurangi keluhan rasa gatal, terbakar, dan keputihan. Di dalam laktoserum terkandung senyawa laktat, laktose, dan trace element. Asam laktat merupakan produk yang dihasilkan oleh glikogen dan metabolisme glukosa, yang berfungsi untuk menjaga agar pH vagina tetap asam, yaitu antara 3.8-4.2. 
  

REFERENSI


1.      Coad, jane dan Melvyn Dunstall. 2001. Anatoni dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta : EGC
2.      Lowdermilk, dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
3.      http//www.google.com



PENGKAJIAN FETAL (ASKEB I KEHAMILAN)

PENGKAJIAN FETAL

GERAKAN JANIN / FMC ( Fetal Movement Counting )

A. Pengertian
 Pola gerakan janin adalah tanda reliabel tentang kesejahteraan janin,dimana gerakan janin yang mengikuti pola teratur dari waktu ketikagerakan ini dirasakan. Data sedikitnya 10 gerakan perhari dianggaplazim.
Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia kehamilan34-36minggu bagi wanita yang berisiko rendah mengalami insufisiensiuteroplasenta. Sedangkan pada wanita yang faktor resikonya telahdiidentifikasi, perhitungan gerakan janin dilakukan pada usiakehamilan 28 minggu.Gerakan janin normal yaitu sekelompok atau beberapa kelompoknaktivitas tungkai dan tubuh janin yang menunjukan normalitas.Gerakan janin pada grimigravida dirasakan pada kehamilan 18minggu, sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu.

B. Hal Yang Mempengaruhi Gerakan Janin
  1. Kapan gerakan muncul
  2. Usia kandungan
  3. Kadar glukosa
  4. Stimulus suara
  5. Status prilaku janin
  6. Penggunaan obat-obatan dan kebiasaan merokok 
  7. Hipoksia
  8. Asidemia
  9. Polihidramnion
  10. Oligohidramnion

 C. Cara  menghitung gerakan  janin
Pengkajian riwayat meruupakan langkah yang penting. Klien seringmelaporkan penurunan gerakan janin karena mereaka lupa merasakanaktifitas janin selama periode waktu tertentu dan juga tidak terlalumenaruh perhatian terhadap hal ini.Anjurkan klien untuk fokus pada aktifitas janin selama periode waktusatu jam, terutama saat ia sedang beristirahat, dalam kondisi gizi baik,dan asupan cairan cukup.Apabila klien mampu membaca dan memahami prosedur grafik dasar,maka dapat menggunakan metode count to ten ( menghitung sampai10 ) :
  1. Jadwalkan satu sesi perhitungan perhari
  2. Jadwalkan sesi pada waktu yang sama setiap hari
  3. Catat berapa lama biasanya dibutuhkan untuk merasakan 10 kaligerakan
  4. Setidaknya harus terdapat 10 kali gerakan teridentifikasi dalam 10jam
  5. Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jika dibutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai 10 kali gerakan, atau jika tidak terasa gerakan dalam 10 jam maka hubungi bidan. Kelebihan metode ini yaitu : mudah digunakan, singkat dan mudah diinterpretasi.

D. Langkah Yang Akan Dilakukan Jika Dirasakan PenurunanGerakan Janin

Laporan yang menyatakan tidak ada gerakan
  
Riwayat aktifitas janin terdahulu

Makan, istirahat selama satu jam

E. Peran Bidan
Hal terpenting dalam pemeriksaan hal ini adalah para wanitamewaspadai bahwa pola gerakan janin yang konsisten merupakan halyang penting. Bidan berperan dalam penyampaian informasi dankonseling terhadap klien. Informasi mengenai cara memeriksa gerakanjanin serta manfaatnya adalah hal yang penting untuk klien ketahui.Oleh karena itu, klien harus melaporkan bila terjadi penurunan ataubahkan gerakan janin berhenti. Informasi yang disampaikan harusjelas, yakni bahwa gerakan janin dan laporan yang klien buat sangatpenting. Hal ini dapat memberdayakan wanita untuk bertanggungjawab terhadap pengawasan janin mereka sendiri.Apabila klien merasakan penurunan atau gerakan janin berhenti, makabidan harus melakukan rujukan untuk diadakan tes lebih lanjut sepertites nonstres (NST).
Kesimpulan
Pola gerakan janin adalah tanda reliabel tentang kesejahteraan janin, dimana gerakan janin yang mengikuti pola teratur dari waktu ketika gerakan ini dirasakan, data sedikitnya 10 gerakan perhari dianggap lazim.

DENYUT JANTUNG  JANIN (DJJ)

A.    Pengertian
Denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut rata-rata wanitatidak sedang bersalin, atau diukur diantara dua kontraksi. Rentang normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut jantung janin seperti bunyi detik jam dibawah bantal.

B.     Alat Pemeriksa Denyut  Jantung  Janin
Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan:
1.        Auskultasi periodik Tersedia beberapa instrument untuk mendeteksi denyut jantungjanin seperti : Fetoskop (18-20 minggu), stetoskop Pinard/Laenec(18-20 minggu), stetoskop ultrasonografi dopler (12 minggu )
       2.   Electronic Fetal Monitoring 
 Ada dua alat pemantauan janin secara elektronik yaitu : alateksternal (transducer eksternal) dan alat internal (elektroda spiraldan kateter tekanan intrauterine).

C.           Cara  Mendengarkan Denyut  Jantung  Janin
1.    Dengan menggunakan Stetoskop Pinard
a.    Tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapatgangguan dari suara lain.
b.    Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kakinya lurus, bagian yang tidak perlu diperiksa ditutup, pintu atau jendela ditutup.
c.    Alat disediakan. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari pemeriksaan palpasi.
d.   Mencari daerah atau tempat dimana kita akan mendengarkan.Setelah daerah ditemukan, stetoskop pinard di pakai bagian yang berlubang luas ditempatkan ke atas tempat atau daerah dimana kita akan mendengarkan. Sedangkan bagian yang luasnya sempit ditempatkan pada telinga kita, letakkan tegak lurus.
e.    Kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian dipusatkan pada denyutjantung janin. Bila terdengar suatu detak, maka untuk memastikanapakah yang terdengar itu denyut jantung janin, detak ini harusdisesuai dengan detak nadi ibu. Bila detakkan itu sama dengan nadi ibu, yang terdengar bukan jantunt janin, tetapi detak aortaabdominalis dari ibu.
f.     Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul denyut jantungjanin maka dihitung untuk mengetahui teraturnya dan frekuensinyadenyut jantung janin itu.

2.    Dengan menggunakan Doppler 
a.    Nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah doppler dapatdigunakan.
b.    Usahakan jelly pada abdomen ibu, tepet pada daerah yang telahditentukan. Kegunaan jelly adalah sebagai kontak kedap udaraantara kulit abdomen dengan permukaan sensor.
c.    Tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan,kemudian tekan tombol start untuk mendengarkan denyutjantung janin.
d.   Lakukan penyesuaian volume seperlunya denganmenggunakan tombol pengatur volume.
e.    Lihat denyut jantung janin pada angka yang ditujukan melalui monitor.

D.    Cara menghitung denyut jantung janin
Menghitung denyut jantung janin yaitu selama satu menit penuh. Hal ini dikarenakan pada setiap detik itu terdapat perbedaan denyut serta membandingkan dengan rentang normal selama satu menit.



E.     Hal yang dapat diketahui dalam pemeriksaan DJJ
1.    Dari adanya denyut jantung janin:
a.       Tanda pasti kehamilan
b.        Anak hidup
2.    Dari tempat denyut jantung janin terdengar
a.         Presentasi janin
b.        Posisi janin (kedudukan punggung)
c.         Sikap janin
d.        Adanya janin kembar 
  1. Dari sifat denyut jantung janin
a.         Keadaan janin

F.   Bunyi yang sering terdengar ketika memeriksa denyut jantung janin
1.    Desir tali pusat
Disebabkan semburan darah melalui arteri umbilikalis. Suara initerdengar seperti siulan nyaring yang singkron dengan denyutjuantung janin. Suara ini tidak konstan, kadang kadang terdengar jelas ketika diperiksa pada suatu waktu namun pada pemeriksaan dilain tidak terdengar.
2.    Desir uterus
Terdengar sebagai suara hembusan lembut yang singkron dengandenyut ibu. Bunyi ini biasanya paling jelas terdengar saat auskultasi segmen bawah uterus. Suara ini  dihasilkan oleh pasase darah melalui pembuluh-pembuluh uterus yang berdilatasi dan dijumpai tidak saja pada kehamilan tetapi juga pada setiap keadaan yang menyebabkan aliran darah ke uterus meningkat, hinggapengaliran darah menjadi luas.
3.    Suara akibat gerakan janin
Suara gerakan ini seperti suara pukulan, dikarenakan janinmendapat reaaksi dari luar
4.      Gerakan usus
Suara ini seperti berkumur-kumur, dihasilkan oleh berjalannya gasatau cairan melalui usus ibu.


G.      Frekuensi Denyut Jantung
1.    Bradikardi
Frekuensi denyut jantung janin yang berkurang dari 110denyut/menit. Keadaan ini dianggap sebagai tanda akhir hipoksiajanin.Penyebabnya:
a.    Hipoksia janin tahap lanjut
b.    Obat-obatan beta-adrenergetik (propanolol ; anestik untuk blok epidural, spinal, kaudal, dan pudendal)
c.    Hipotensi pada ibu
d.   Kompresi tali pusat yang lama
e.    Blok jantung congenital pada janin
2.    Takikardia
Frekuensi denyut jantung janin yang lebih dari 160denyut/menit. Keadaan ini dianggap sebagai tanda awal hipoksia janin.Penyebabnya:
a.    Hipoksia janin dini
b.         Demam pada ibu
c.    Obat-obatan parasimpatik (atropine, hidroksizin)
d.   Obat-obatan Beta-simpatomimetik(ritrodon,isoksuprin)
e.    Amnionitis
f.     Hipertiroid pada ibu
g.    Anemia pada janin
h.    Gagal jantung pada janin
i.      Aritma jantung pada janin
3.    Variabilitas
Variabilitas denyut jantung janin digambarkan sebagai ketidakteraturan irama jantung normal.Variabilitas denyut demi denyut normal dianggap antara 16 dan 25 denyut/menit.
  1. Variabilitas jangka pendek yaitu ketidaksamaan satu denyut dengan denyut berikutnya
  2. Variabilitas jangka panjang yaitu tampak sebagai siklus ritmik atau gelombang dasar dan biasanya terdapat tiga sampai lima siklus permenit.
Penyebab variabilitas meningkat:
1)      Hipoksia ringan dini
2)      Stimulasi janin oleh palpasi rahim, kontraksi rahim, aktivitas janin, dan aktivitas ibu.
Penyebab variabilitas menurun:
1)      Hipoksia atau asidosis
2)      Depresi system saraf pusat oleh obat-obatan tertentu
3)      Prematuritas
4)      Siklus tidur janin
5)      Aritma jantung janin

H.      Frekuensi denyut periodik 
1.    Akselerasi
Adalah peningkatan sementara denyut jantung janin di atas nilainormal. Akselerasi denyut jantung janin yang timbul saat gerakanjanin terjadi merupakan indikasi janin sehat.
Penyebab:
a.       Gerakan janin spontan
b.      Pemeriksaan dalam